Sabtu, 27 September 2014

Ilmu Sosial Dasar

Tugas 1 - Mengidentifikasi Masalah Sosial & Solusinya


I.   Pengertian Masalah Sosial


"Masalah Sosial adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan atau sebagai kesenjangan antara situasi yang ada dengan situasi yang seharusnya".(Jenssen, 1992). Masalah sosial dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai sesuatu kondisi yang tidak diharapkan.


II.  Contoh Masalah Sosial


Pada kali ini, saya mencoba membahas contoh masalah sosial yaitu Tunawisma


"Tunawisma Sebagai Masalah Sosial"

          Salah satu masalah sosial yang ada di Indonesia yaitu Tunawisma. Tunawisma atau biasa disebut gelandangan ialah mereka yang dalam kehidupan sehari-hari tidak mempunyai rumah tetap walaupun mendiami bangunan yang biasanya tidak permanen. Tunawisma umumnya hidup di jalanan, memiliki pekerjaan serabutan (pengemis, pemulung) bahkan tidak bekerja, biasanya mereka hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain namun masih dalam area yang sama.

     Dalam kehidupan masyarakat, rumah merupakan kebutuhan dasar. Rumah juga merupakan salah satu indikator kesejahteraan penduduk baik dalam skala internasional maupun nasional. Asian Development Bank mencatat salah satu sumber daya yang seharusnya dimiliki masyarakat melalui sustainable livelihood approach yaitu adanya shelter/tempat tinggal yang layak. Sementara Badan Pusat Statistik, menempatkan beberapa aspek terkait kelayakan hunian seperti luas tanah,  jenis lantai, dan jenis dinding, sebagai indikator tingkat kemiskinan. 

         Di samping itu, secara sosiologis, rumah adalah sarana sosialisasi utama. Karenanya, rumah adalah salah satu aspek vital yang harus terpenuhi. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka kondisi tanpa rumah yang dialami tunawisma merupakan masalah sosial. Data termutakhir mengenai tunawisma dipaparkan oleh BPS dan Kementerian Sosial. Menurut BPS, terdapat 18.935 tunawisma atau gelandangan yang tersebar di 33 kabupaten/kota Indonesia pada 2010. Adapun Kementerian Sosial mengklaim jumlah gelandangan pada 2010 ada 25.662 orang dan jumlah pengemis 175.478 orang. Banyaknya tunawisma/gelandangan tersebut merupakan masalah serius bagi setiap kota, secara nyata agaknya persoalan ini mencerminkan problema sosial yang besar bahkan berpotensi memicu terjadinya masalah sosial lain seperti kriminalitas yang dapat ditemui dalam pergaulan hidup manusia dimana-mana termasuk di kota-kota di Indonesia.

A. Sebab-sebab Terjadinya Tunawisma


1. Sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani dan rohani seperti :
  • Frustasi/tekanan jiwa
  • Malas bekerja
  • Cacat mental
  • Cacat fisik
2. Sebab-sebab yang berhubungan dengan bencana sosial & bencana alam :
  • Ketidakserasian antara penduduk-penduduk di area itu
  • Menerima pengaruh-pengaruh buruk(ajakan) orang lain
  • Bencana alam seperti letusan gunung berapi yang melenyapkan tempat tinggal
3. Sebab-sebab yang berhubungan dengan pendidikan & ekonomi :
  • Kesulitan menanggung biaya hidup
  • Tidak adanya pekerjaan yang tetap
  • Rendahnya pendidikan yang dicapai
  • Pendapatan yang rendah


B. Solusi untuk Mengurangi Masalah Tunawisma
  1. Memaksimalkan fungsi dinas sosial dan pekerja sosial dalam meberikan pembinaan kepada tunawisma
  2. Membuat program pendidikan keterampilan yang terstruktur dan terlembaga khusus untuk para tunawisma
  3. Membuat skema atau mekanisme pengawasan terhadap para tunawisma dan kelompok rentan menjadi tunawisma
  4. Menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak

III. Tanggapan & Saran


Sedikit saya ingin memberi tanggapan & saran terhadap masalah tunawisma, sebagai berikut :
  1. Saya bertanggapan bahwa masalah tunawisma memang sangat memprihatinkan, saran saya untuk semua masyarakat agar memiliki kemampuan atau intelektual yang baik agar lebih mengetahui baik & buruknya tunawisma itu sendiri.
  2. Tunawisma memang realita sosial yang tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dibutuhkan tahapan-tahapan yang tidak mudah dan cepat untuk menghapusnya di negeri ini.
  3. Pemerintah agar senantiasa menampung para tunawisma untuk dididik dan disosialisasikan khususnya dibidang pendidikan sehingga mereka menjalankan peran sesuai dengan apa yang diharapkan.