Rabu, 15 November 2017

Membangun Motivasi Diri Sendiri



Ketika mendengar kata motivasi, diri ini selalu ku ingatkan bahwa ada insan yang harus aku bahagiakan di kemudian hari. Membangun motivasi tentunya tidaklah mudah, tetapi aku selalu mencoba sebisa mungkin walaupun kenyataannya egoku masih sering mengalahkan motivasiku. Dalam membangun motivasi, aku perlu melihat keberhasilan dari tokoh-tokoh besar, hal itu lah yang mampu mendorong pemikiranku bahwa aku harus bisa menjadi seperti sang tokoh tersebut. “Ia bisa, mengapa aku tidak” itulah hal pertama yang pasti melintas dipikiranku jika aku melihat seseorang yang hebat. Membangun motivasi bagi diriku ini pertama dimulai dari niat terlebih dahulu, memang benar terasa berbeda jika suatu pekerjaan dilakukan dengan niat dan yang dilakukan tanpa niat. Jika pekerjaan itu aku lakukan dengan niat, pasti di dalam diri ini langsung tertuju pada target yang ingin dicapai dan muncul rasa tanggung jawab untuk cepat-cepat menyelesaikannya. Berbeda halnya dengan pekerjaan yang aku lakukan tanpa niat, di saat sedang melaksanakan prosesnya dan muncul godaan di mana itu bukan prioritasku atau tidak penting untuk ku kerjakan, godaan tersebut mampu membuatku beralih dari titik tujuan sehingga membuatku menunda-nunda dan akhirnya hilanglah semangat itu.

Aku pun termasuk pribadi yang sering memikirkan kesenangan, contohnya seperti bermain game. Hampir 5 jam disetiap hariku bahkan terkadang bisa lebih, aku habiskan untuk bermain game jika tidak ada tugas atau kewajiban yang harus aku selesaikan. Orang tuaku juga tidak pernah melarangku karena aku telah jelaskan ke mereka bahwa passion-ku itu ada di dalam game dan impianku menjadi seorang Game Developer, walaupun sampai sekarang masih sering bermainnya bukan mencoba untuk membuatnya. Walau demikian, aku selalu ingat pesan orang tuaku boleh bermain game seberapa lamanya, tetapi harus tetap ingat waktu dan tetaplah pada tanggungjawab terhadap apa yang sudah diniatkan. Aku juga termasuk pribadi yang suka menunda-nunda pekerjaan, contohnya saja tugas softskill ini, Ibu dosen memberikan tugas di minggu ke-5 perkuliahan dan harus dikumpulkan di minggu ke-9, tetapi aku mengerjakannya satu atau dua hari sebelum tugas itu dikumpulkan. Mungkin terdengar cukup ekstrim, tetapi itulah kebiasaan yang sampai saat ini masih sering aku lakukan hampir di setiap tugas, jarang sekali aku mengerjakannya di jauh-jauh hari. Tetapi setidaknya di dalam diri ini masih ada motivasi untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan walaupun waktu pengerjaannya masih harus diperbaiki lagi.

Contoh lain yaitu penulisan ilmiah yang sebenarnya harus sudah aku lakukan di semester 6 yang lalu, tetapi sampai sekarang ini aku belum juga menyelesaikannya.  Sebenarnya keinginan untuk menyelesaikannya sudah ada, tetapi karena faktor menunda-nunda tersebut membuat semakin banyak tugas-tugas baru yang bermunculan dan harus diselesaikan terlebih dahulu, yaitu tugas-tugas di semester 7 sekarang ini, sehingga penulisan ilmiah pun menjadi terbengkalai kembali. Alasanku belum menyelesaikannya pertama karena aku ingin benar-benar fokus mata kuliah pada semester 6 untuk mencapai target saya, yaitu mendapat nilai A untuk semua mata kuliah dan alhamdulillah target saya itu tercapai walaupun harus mengorbankan penulisan ilmiah ini. Alasan yang kedua yaitu rasa malas pastinya yang selalu menghampiri, rasa malas ini diartikan karena saya termasuk pribadi yang ingin menyelesaikan sesuatu di satu tujuan terlebih dahulu, seperti pada alasan saya yang pertama tadi. Malas tersebut hanya terbatas untuk tujuan lain yang belum saya prioritaskan, yaitu penulisan Ilmiah ini. Jika sewaktu semester kemarin saya membalikkan ingin menyelesaikan penulisan ilmiah terlebih dahulu, maka rasa malas akan timbul untuk mengikuti perkuliahan di semester 6 dengan baik. Aku harus banyak belajar lagi mengenai sikap menghargai waktu. Karena aku masih menggampangkan waktu seperti “ah entar aja deh ngerjainnya, masih lama juga kan.. ah itu tugasnya gampang, sebentar aja juga selesai.. ah kan sekarang nyari apa aja cepat, jadi bisalah gausah khawatir..”, hal seperti itulah yang sering aku alami, di dalam hati ini sering menyebut kata-kata seperti itu, dan kenyataannya memang tidak semuanya sesuai seperti itu. Dalam memunculkan motivasi, aku masih tergolong pribadi yang berprinsip pada ‘bagaimana nanti’ bukan ‘nanti bagaimana’. Karena aku masih menggampangkan roda kehidupan dan menganggap akan membawa nasibku ke arah yang lebih baik (pada kenyataannya belum tentu), tanpa melakukan usaha lebih.

Banyak pengalaman pribadi yang pernah aku alami dalam mencoba membangun motivasi diri ini, ada yang berhasil dan ada yang gagal. Keberhasilanku dalam memotivasi diri ini pernah aku alami ketika aku duduk di bangku SMK, sebelum masuk SMK aku pernah bertekad bahwa suatu saat nanti di SMK, aku pasti bisa mengikuti lomba atau olimpiade yang bisa membawa nama sekolah, dan alhamdulillah tekadku tersebut dapat terwujud saat aku duduk di bangku kelas 11 (2 SMK), aku terpilih untuk mengikuti Lomba Keterampilan Siswa (LKS) kategori Website Programming bersama seorang temanku walaupun kami tidak mendapatkan juara, tetapi suatu kebanggaan tersendiri bagi diriku bisa mengikuti lomba tersebut karena apa yang telah aku tekadkan dapat tercapai. Sedangkan contoh yang gagalnya yaitu masalah penulisan ilmiah tadi, dan juga contoh lain motivasiku yang masih belum berhasil ketika perkuliahan di semester 2 lalu. Aku berkeinginan masuk kelas IA01 (kelas unggulan) namun nyatanya ketika pengumuman pembagian kelas baru, tidak ada namaku di daftar kelas IA01.

Dalam membangun motivasi diri sendiri, ada kalanya aku membutuhkan bantuan motivasi dari luar, selain kedua orang tua. Aku menyebutnya sosok motivator tersebut dengan sebutan “someone special”, ya, tentunya seorang perempuan. Jujur saja jika aku memiliki someone special yang memberiku motivasi, tidak tahu mengapa semangat di dalam diri ini meningkat karena aku berfikir kembali bahwa ada insan yang harus aku bahagiakan di kemudian hari. Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa itu terkesan aneh, tetapi faktanya itulah yang terjadi pada diri ini.

Tugas 2 Softskill - Pengantar Bisnis Informatika [Aspek Pemasaran PT XL Axiata]



BAB I
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Pertumbuhan alat komunikasi seperti telepon dan handphone mendorong tumbuhnya penyedia layanan jasa komunikasi yang pesat yang pada akhirnya menimbulkan persaingan antara penyedia layanan jasa komunikasi, salah satunya PT XL Axiata Tbk. Walaupun merupakan jasa pelayanan yang terkemuka di Indonesia, PT XL Axiata tetap harus menghadapi persaingan bisnis pelayanan jasa komunikasi yang ketat. Persaingan ketat yang di hadapi oleh PT XL Axiata adalah pelayanan jasa komunikasi yang lain yaitu seperti PT Telkom dan PT Indosat. Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen menjadi prioritas utama dari industri jasa, hal tersebut tentunya atas keberhasilan di berbagai aspek pemasaran yang ada di perusahaan.

1.2        Tujuan Penulisan
1.    Mengetahui tentang aspek pemasaran yang dilakukan PT XL Axiata
2.    Memberi komentar mengenai aspek pemasaran tersebut sebagai langkah awal dalam mengembangkan rencana bisnis informatika

1.3        Pembatasan Materi
Mengenai materi aspek pemasaran ini sangatlah luas dan kompleks. Agar pembahasan lebih terarah, makalah ini hanya membahas tentang beberapa aspek yaitu diantaranya :
1.    Spesifikasi produk/jasa
2.    Segmentasi produk/jasa
3.    Analisis situasi pasar (sesuai produk/jasa yang ditawarkan)
4.    Analisis pesaing (sesuai produk/jasa yang ditawarkan)
5.    Strategi promosi
6.    Media promosi berbasis TI
BAB II
PEMBAHASAN

2.1        Tentang Perusahaan
PT XL Axiata Tbk (IDX: EXCL), (sebelumnya bernama PT Excelcomindo Pratama Tbk) atau disingkat XL adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon seluler di Indonesia. Pada 16 November 2009, RUPSLB XL menetapkan perubahan nama perusahaan dari PT Excelcomindo Pratama Tbk. menjadi PT XL Axiata Tbk. XL memiliki dua lini produk GSM, yaitu XL Prabayar dan XL Pascabayar. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP.

2.2        Spesifikasi Produk/Jasa
·         Produk Prabayar XL
a.    Kartu Perdana ProXL
Berkas:Pro XL Logo.svgKartu Perdana ProXL, diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997 setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL mengubah nama menjadi XL, dengan tambahan fitur dan layanan. Bebas difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara. Dalam perkembangannya, Bebas selalu memberikan tarif promosi percakapan suara yang bervariasi, mulai dari Rp25/detik, Rp10/detik, Rp1/detik, Rp0,1/detik, Rp600 sampai gratis.

b.    Kartu Perdana Bebas
Berkas:Bebas.svgKartu Perdana Bebas diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Produk ini merupakan kelanjutan produk XL sebelumnya. Diluncurkan kembali pada bulan Februari 2013. Berbagai fitur gaya hidup (lifestyle) ditambahkan guna menarik segmen pasar anak muda. Bebas juga difokuskan dalam memberikan kemurahan tarif percakapan suara.

c.    Kartu Perdana Jempol
Berkas:Kartu jempol.jpgJempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang murah dalam layanan pesan singkat (SMS). Kartu Perdana Jempol diluncurkan pertama kali pada tanggal 1 Juni 2004. Jempol awalnya merupakan produk prabayar versi murah dari XL dengan menerapkan tarif hemat Rp99/SMS untuk SMS ke sesama XL dan Rp399/menit untuk percakapan suara ke nomor telepon rumah. Jempol juga sempat memberikan kemurahan tarif percakapan suara ke beberapa negara.

d.    Kartu Perdana Jimat
Berkas:XL jimat.pngKartu Perdana Jimat diluncurkan pertama kali pada pertengahan tahun 2006. Jimat adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional dengan tarif yang sangat hemat dan murah.

e.    XL Prabayar
Berkas:XLaxiata-01.pngKartu XL Prabayar merupakan peleburan dari 4 produk prabayar XL sebelumnya, yaitu 'ProXL, Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya pemasaran Jempol yang memiliki perkembangan kurang siginifikan jika dibandingkan dengan Bebas.

f.     XL Super Ngobrol Baru
https://i.ytimg.com/vi/JJRtJ9eEuRo/hqdefault.jpgLewat kartu perdana ini, pelanggan akan mendapatkan manfaat “tanpa batas” untuk layanan panggilan (voice), SMS, dan akses internet. Program promo ini berlaku mulai 7 Juli – 31 Desember 2017.

·         Produk Pascabayar XL
a.    Berkas:LOGO-XL-PRIO.pngXL Prioritas
Kartu XL Pascabayar sebelumnya dikenal dengan nama Xplor. Perubahan ini seiring dengan restrukturisasi lini produk XL, di mana hanya ada 1 lini produk masing-masing untuk prabayar dan pascabayar. Mulai sekarang, XL Pascabayar telah resmi berganti nama menjadi XL Prioritas. XL Prioritas adalah nama baru dari XL Pascabayar, yaitu layanan berlangganan dengan tagihan bulanan. XL Prioritas hadir dengan paket dan pengalaman baru yang belum pernah pelanggan rasakan sebelumnya.

2.3        Segmentasi Produk/Jasa
http://telexindo.com/wp-content/uploads/2016/03/dasar-dasar-pemasaran-pengertian-target-pasar.jpg
(Gambar: Segmentasi Pemasaran)
Secara umum konsep dasar dari segmentasi adalah pembagian atau pengelompokkan kondisi pasar yang heterogen menjadi homogen dengan berbagai karakteristik. Atau kegiatan membagi pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran. Secara umum terdapat 3 segmentasi, yaitu :

1.   Segmentasi demografis : provider XL Axiata diperuntukkan untuk siapapun baik lelaki maupun perempuan yang sudah memiliki HP ataupun smartphone tanpa memandang usia, tidak memandang berapa penghasilan, apa pekerjaan, seberapa tinggi tingkat pendidikan, agama yang dianut, atau yang lainnya. Segmen yang ditentukan oleh provider XL Axiata hanyalah untuk pengguna telepon genggam.
2.   Segmentasi geografis : provider XL Axiata dalam segmentasi geografis ini tidak membedakan atau membagi wilayah, seluruh Indonesia merupakan cakupan dari provider ini, kecuali wilayah yang tak berpenghuni atau wilyah yang masih belum terjamak oleh perkembangan teknologi komunikasi, hal ini bertujuan agar produk tepat sasaran. Namun dalam penentuan kualitas, provider ini mengutamakan wilayah berpenduduk padat karena jauh lebih baik dibanding wilayah lain.
3.   Segmentasi psikografis : provider XL Axiata diperuntukan untuk pengguna aktif telepon genggam karena menawarkan banyak kemudahan dan kebaikan berupa bonus.

2.4        Analisis Situasi Pasar (sesuai produk/jasa yang ditawarkan)
Tren industri telekomunikasi yang terjadi saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan baik dari segi pemain maupun pengguna. Di sisi lain, teknologi telekomunikasi yang ada masih dalam tahap pengembangan sehingga masih akan muncul teknologi atau fitur baru di masa depan. Pangsa pasar yang sangat besar di Indonesia khususnya anak muda merupakan satu peluang yang sangat prospektif dan menjanjikan dan telah mampu ditangkap serta dimamfaatkan dengan baik oleh XL karena mampu melihat dan menganalisa karakter serta kondisi anak muda Indonesia yang sangat kompleks dan variatif yang artinya juga memiliki keinginan dan hasrat yang beragam pula.

Dengan mengandalkan berbagai macam jenis paket dalam programnya yang ditawarkan kepada konsumen, XL telah berhasil memberikan suatu pilihan kepada konsumen untuk memilih cara dan biaya berkomunikasi yang sesuai dan mereka inginkan sehingga memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada pelanggan dalam berkomunikasi, dengan model ini XL telah mampu menggaet konsumen yang besar khususnya dalam segmentasi anak muda. Strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi PT XL Axiata adalah strategi Best Cost Provider yang berfokus pada diferensiasi dan cost leadership yang merupakan keunggulan kompetitif berkelanjutan perusahaan dan menyesuaikan dengan faktor sukses kunci di Industri Telekomunikasi.

2.5        Analisis Pesaing (sesuai produk/jasa yang ditawarkan)
https://artikel.co.id/wp-content/uploads/2017/07/grafik_seluler.png
(Diagram: Jumlah Pelanggan Operator Seluler Tahun 2016)

Awalnya, perebutan pelanggan dilakukan oleh banyak operator. Mereka berlomba-lomba menawarkan harga dan pelayanan menarik kepada konsumen. Namun seiring berjalannya waktu, satu demi satu operator mulai berguguran. Persaingan pun mulai mengerucut pada empat operator, yaitu Telkomsel, Indosat, 3(Tri) dan XL. Pada 2016, PT Telkomsel memimpin industri seluler dalam negeri dengan jumlah pelanggan mencapai 157,4 juta. Angka jauh di atas para pesaingnya. Indosat di tempat kedua dengan pelanggan mencapai 85 juta. Sementara 3 dan XL berada di posisi ketiga dan keempat dengan masing-masing 56,5 juta dan 44 juta pelanggan.

Beberapa tahun lalu, sebelum operator 3(Tri) meroket, persaingan industri telekomunikasi dilakoni oleh tiga operator yakni Telkomsel, Indosat, dan XL yang bersaing ketat memperebutkan jumlah pelanggan. Telkomsel mengusung Kartu Halo, Simpati, dan Kartu As untuk bersaing, sedangkan Indosat mengusung merek Indosat Mentari dan Indosat IM3. Sementara XL Axiata (sebelumnya Excelcommindo) hanya mengusung satu merek, yakni XL. Persaingan ketiga operator ini semakin ketat ketika mereka mulai melakukan perang harga. Mereka tidak hanya menawarkan harga murah, tetapi juga menawarkan SMS atau percakapan gratis. Bombardir iklan yang mereka lakukan, masifnya penetrasi pasar hingga ke pengecer terkecil dan di jalan-jalan, menunjukkan betapa sengit mereka bersaing.

Saat ini, persaingan ketat dalam merebut pelanggan lebih fokus pada layanan data internet. Hal ini mengharuskan para operator meningkatkan kualitas, baik dari sisi jaringan, kecepatan, hingga tarif yang paling sesuai. Meski XL masih berada di urutan ke-empat, XL tak gentar menghadapi para kompetitornya. XL terus melakukan inovasi dalam memperbaiki aspek pemasarannya yang tentunya harus selalu memperhatikan perilaku konsumennya.

2.6        Strategi Promosi
Strength
Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus menerus mencari tempat dimana dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama ini.
Weakness
Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif murah XL juga bisa dikaitkan dengan iklan. Banyak iklan yang menipu untuk industri selular, dalam artian banyak syarat dan ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.
Opportunities
Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang belum tergarap, terutama di daerah – daerah. Perluasan jaringan yang dilakukan oleh XL cukup menguntungkan XL di masa mendatang.
Threat
Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang baru dalam dunia operator selular di Indonesia, pendatang baru tersebut dari dalam negeri dan dari luar negeri. Semua operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini harus benar – benar ditanggapi serius dengan XL.

(Tabel: Hasil Analisis SWOT PT XL Axiata Dalam Pencapaian Strategi Promosi)

Adapun beberapa strategi promosi yang dilakukan PT XL Axiata adalah sebagai berikut:

1.       Menargetkan konsumen agar tetap loyal
XL sendiri selama ini berfokus pada basic service. Promosi pada industri telekomunikasi sendiri lebih kepada layanannya daripada brand. Melihat 3-4 tahun ke belakang promosi yang gencar adalah soal harga dan tahun-tahun sebelumnya mungkin soal jaringan. Itu semua memang membuat konsumen menjadi loyal, karena melihat konsumen menganggap produk telekomunikasi sebagai basic utility.

Saat ini konsumen merekomendasikan XL lebih karena basic service-nya (suara jernih, harga murah, dll.), belum karena sesuatu yang intangible terhadap sebuah brand. Supaya pengalaman terhadap XL lebih intensif, PT XL Axiata banyak berinvestasi di program yang sifatnya know your customer (untuk mengetahui apa yang pelanggan mau). Sulitnya bagi pelaku industri kartu GSM prabayar seperti XL, mereka tidak mengetahui siapa pelanggan mereka, hanya nomor saja. Dalam beberapa tahun terakhir, XL menerapkan program know your customer dengan meneliti kecenderungan perilaku konsumen dalam memakai jasanya. XL mempunyai data mengenai fasilitas layanan apa yang sering dipakai konsumen, baik itu panggilan telepon, sms, apapun itu. Bahkan untuk panggilan telepon pihak XL bisa tahu jam persisnya, ke siapa, berapa kali dalam sebulan, dan seterusnya. Banyak informasi mengenai konsumen yang dapat diketahui melalui kecenderungan perilakunya.

2.       Membentuk tim khusus untuk menangani Customer Loyalty
PT XL Axiata memiliki tim retention yang khusus menangani customer loyalty. Cara kerjanya melalui profiling yang dilakukan kepada konsumen sejak hari pertama dia masuk menjadi kustomer XL. Profiling itu dilakukan secara bertahap per tiga bulan. Dengan tahapan-tahapan itu XL memperhatikan pola perilaku konsumennya.

Pada saat si konsumen mencapai kriteria tertentu, XL memberikan program-program penawaran khusus. Penawaran tersebut bersifat spesifik, karena XL menyesuaikan kebutuhan seorang konsumen. Penawaran kepada satu konsumen pun bisa berubah atau berkembang, sesuai perilaku konsumen dari waktu ke waktu. Istilah untuk cara kerja tim retention ini adalah CLM (Customer Life-Cycle Management). Dengan CLM, XL melakukan intervensi kepada konsumen, yang jika dilakukan dengan cerdik akan membuat si konsumen merasa diperhatikan.

3.       Berani memberikan harga yang paling mendasar
PT. XL Axiata Tbk menggunakan metode penetapan harga yang paling mendasar untuk penetapan tarif percakapan, yaitu dengan menambahkan penambahan dari total biaya produksi (cost production). Dengan begitu XL menggunakan strategi mark-up dalam penentuan tarifnya. XL menetapkan harga biaya percakapan dengan cara konsumen akan dikenakan biaya dan dikenakan tarif operator setempat atau sama dengan tarif pelanggan operator yang bersangkutan ditambah dengan biaya tambahan (surcharge) sebesar maksimum 20% tarif operator dan kemudian ditambah PPN. XL menetapkan strategi perbedaan harga di tiap wilayah di Indonesia karena tiap wilayah di Indonesia berbeda-beda kebiasaan (habits) maupun kebutuhan pelanggan yang mendorong keinginan pengguna XL memilih paket harga tertentu. Strategi ini dilakukan melalui pembedaan untuk nomor perdana di tiap wilayah di Indonesia untuk membedakan tarif baik voice maupun non voice.

4.       Menerapkan sistem Best-in-Class-Distribution
XL telah menerapkan sistem “Best-in-Class Distribution” sejak tahun 2009, yaitu sistem distribusi tidak langsung berdasarkan pengelompokan daerah (cluster). Melalui sistem ini, XL bekerjasama dengan dealer yang kinerjanya terbaik dan memberikan mereka hak eksklusif untuk mengelola distribusi produk XL di daerah yang ditentukan. Dalam hal cakupan, para dealer memiliki area penjualan berbeda sebagai berikut:

1. Dealer Area mempunyai satu fokus area di kabupaten tertentu
2. Dealer Regional merupakan lapis kedua, yang mempunyai cakupan area yang lebih luas dengan dua atau lebih fokus area yang berbeda.
3. Dealer Nasional merupakan tingkat yang lebih tinggi lagi dengan fokus area secara menyeluruh dalam lingkup nasional.

2.7        Media Promosi Berbasis TI
                        

(Gambar: Contoh Media Promosi PT XL Axiata)
Berbagai saluran atau media Above The Line (ATL) yang digunakan XL dalam mempromosikan produknya adalah sebagai berikut:
1.       Media Cetak
Kelebihan dalam mempromosikan suatu produk pada media cetak adalah kepastian yang cukup besar untuk menampung iklan dibandingkan dengan waktu yang tersedia pada iklan di televisi maupun radio, XL.
2.       Televisi
Pengaruh iklan pada televisi terhadap masyarakat semakin kuat jika dibandingkan media lain karena sifatnya audio visual dan merupakan kombinasi warna dan gerak. Maka iklan televisi tampak hidup dan nyata. Selain dalam iklan di televisi, XL juga mengadakan kuis yaitu TV spot (sponsorship) pada saat program acara televisi.
3.       Radio
Meskipun harga iklan pada radio tergolong mahal namun peminat untuk memasang iklan terus bertambah karena dapat mengiklankan produk secara cepat dan aktual.
4.       Media Online/Digital
XL memiliki situs resmi yaitu www.xl.co.id sebagai tempat promosinya. Selain itu XL juga memiliki ruang online dalam mempromosikan produknya antara lain, tribun news.com, starberita.com, website harian Medan Bisnis, dan sebagainya. Selain melalui website yang disebutkan diatas, XL juga mempromosikan produk yang ditawarkan melalui jejaring sosial/digital.

Selain media promosi berbasis TI, PT XL Axiata juga memiliki promosi Below The Line yang dilakukan XL dalam mempromosikan layanan/tarif promo antara lain:
·         OOH (Out Of Home), merupakan media perilklanan luar ruang yang diluncurkan oleh XL, seperti billboard, baliho, dan sebagainya.
·         POP (Post Off Promo), merupakan pembuatan media untuk memberitahukan program promo yang dibagikan atau dilihat langsung oleh konsumen, antara lain brosur, poster, banner, dan sebagainya.

XL juga mengadakan kegiatan press conference pada event-event tertentu dan kegiatan branding permanen seperti mengecat logo ditembok sebagai promosi XL.
BAB III
(KOMENTAR)

PT Excelcomindo atau XL Axiata ini meruapakan salah satu perusahaan besar yang bergerak di bidang telekomunikasi. Menurut referensi yang saya baca dari berbagai internet, PT XL Axiata ini adalah salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar dalam lingkup kawasan Asia Pasifik. Saat ini XL memiliki 2 produk GSM , yaitu Prabayar dan Pascaprabayar(XL Prioritas). Selain itu XL juga menyediakan layanan korporasi yang termasuk Internet Service Provider (ISP) dan VoIP. Seiring berkembangnya teknologi yang semakin modern saat ini XL telah memberikan layanan paket data jaringan internet yang sangat luas di Indonesia. Penulis sendiri memakai operator ini dan bisa dibilang XL Axiata mampu memberikan kenyamanan serta pelayanan yang baik untuk penggunanya.

Untuk persaingan bisnis sendiri, PT XL Axiata mampu bersaing dengan perusahaan telekomunikasi lainnya yang ada di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, 3(Tri) dan lainnya. Saran saya bagi para pengguna telepon seluler diharapkan lebih cermat dalam memilih sebuah provider karena hampir semua provider memberikan program yang sama bagi para penggunanya baik dari harga, layanan, fitur, jaringan internet hingga tarif telepon. Dan saran saya untuk para provider selalu memberikan layanan yang sesuai dengan apa yang diiklankan, bukan hanya sekedar embel-embel saja yang menawarkan berbagai keistimewaan yang mampu menarik perhatian.

Untuk masalah strategi promosi, menurut saya XL sudah berhasil memikat ketertarikan pelanggan karena XL mengutamakan konsumen agar tetap loyal. Hal itu terbukti bahwa XL memiliki tim khusus yang menangani Customer Loyalty(kesetiaan pelanggan). Adapun pada pelaksanaan periklanan sudah berjalan sangat baik pada PT XL Axiata Tbk, dimana XL menjalankan periklanannya sangat memperhatikan penayangan iklannya, baik itu melalui media TI ataupun media konvensional. Selain itu, XL pun menggunakan media-media periklanannya dengan baik, dikemas dengan sangat menarik dan penempatan media-media periklanannya pun sangat strategis.
DAFTAR PUSTAKA


·         https://www.xl.co.id/id/
·         https://id.wikipedia.org/wiki/XL_Axiata
·         http://seftianfajar27.blogspot.co.id/2014/10/aspek-pemasaran-pt-xl-axiata.html
·         http://blog.ub.ac.id/rakbari/2013/04/13/tugas-manajemen-pemasaran-analisa-stp-xl-axiata/