Tugas Softskill - Pertemuan 2
Nama : Muhammad Fahreza
NPM : 57414194
Kelas : 1IA07
Jenis Tulisan : Cerpen (Cerita Pendek)
Judul Tulisan : Aku & Bayangmu
Tema : Manusia & Cinta Kasih
“Pernah
ada, rasa cinta, antara kita, kini tinggal kenangan”. Ya, itulah sepotong syair
lagu yang dapat ku nyanyikan untukmu di alam sana. Sejak kepergianmu aku
menjadi seperti ini, berbicara kepada seseorang yang telah pergi.. Canda dan
tawa bersamamu membuatku terus berdiri, tetapi berdiri dalam arti yang tidak
pasti. Aku mengerti ini bukan maumu, tapi inilah takdir Tuhan yang terbaik
untukku dan untukmu, menguji diriku agar bisa menerima kenyataan ini.. Tetapi
aku belum bisa menerima semua ini.. Oh cinta, aku tidak tahu harus bagaimana,
rasa cinta dan kasih ini telah membawaku terlalu dalam, dalam, dan semakin
dalam. Aku sadar, cinta kita dibataskan oleh ruang dan dimensi yang berbeda,
tapi semua itu tak membuatku berhenti, untuk menjalani kembali hubungan yang
telah kita lalui. Mungkin semua itu terdengar bodoh, bodoh karena jiwa yang
telah pergi tidak mungkin dapat kembali, apalagi kembali seperti layaknya
manusia yang ada di bumi. Namun itulah semua yang aku alami dalam diriku ini..
Kasih,
walau raga kita terpisah jauh, namun percayalah hati kita selalu dekat.. Dengan
memejamkan mata saja, aku dapat merasakan kehadiranmu di sampingku. Dengan
begitu di setiap malamku, dapat ku habiskan waktuku bersamamu..
“Sayang..
Kamu di mana? Aku pejamkan mataku yaa. Ku mohon mendekaplah”, kataku dengan
nada lembut.
“Sssshhhhhhhhhhhhhhhh”,
(hanya terdengar suara angin yang berhembus).
“Sayang..
Kamu mendengarku kan? Aku tahu kamu ada di sekitar sini”, tanyaku lagi.
“Sssshhhhhhhhhhhhhhhh,”
(lagi-lagi hanya hembusan angin yang terdengar).
“Sayang..
Kamu lupa ya? Kalau sekarang ini hari jadi kita yang ke 2 tahun. Lihat aku, aku
sudah memakai gaun spesial pemberianmu waktu itu..”, tanyaku lagi dengan
sedikit bersedih.
Di
saat Nadya sedang bersedih, tiba-tiba muncul cahaya seperti bayang kekasihnya
yang sangat terang dari arah belakangnya. Ia terkejut dan langsung
menghampirinya..
“Za..
Apa ini kamu? Aku rindu sekali denganmu Za. Aku mohon kamu jangan pergi lagi
!”, tutur Nadya.
“Iya
Nad, ini aku..”, balas arwah Reza.
“Za?
Apa aku tidak salah dengar? Baru pertama kalinya aku bisa mendengar suaramu,
biasanya aku hanya bisa melihatmu hanya tersenyum kepadaku..”
“J”,
Reza hanya membalas dengan senyuman.
“Za,
kamu tahu kan? Kalau hari ini hari jadi kita yang ke-2 tahun. Kamu mau minta
apa kepada Tuhan tentang hubungan kita ini?”, tanya Nadya.
“J”,
Dan untuk kedua kalinya Reza hanya membalas dengan senyuman.
“Sayang,
ku mohon jawab pertanyaanku.. ”, jawab Nadya sedikit menangis.
“Aku
hanya meminta kepada Tuhan agar Dia dapat memberimu kebahagiaan yang lebih dan
kamu bisa melupakanku.”, jawab Reza.
“Kenapa
kamu berbicara seperti itu? Kamu udah tidak cinta lagi denganku? Kamu udah
tidak sayang lagi denganku? Jawab Zaa..”, balas Nadya sambil menangis.
“Tidak
begitu sayangku. Kamu adalah Nadyaku. Bidadari cantik yang mencintaiku
sepenuhnya..” , tutur Reza.
“Lalu
kenapa kalau aku bidadarimu.. ?”
“Kamu
tahu kan bidadari itu seperti apa? Ia amat cantik, penyabar, dan teguh hati”,
jawab Reza.
“Aku
tidak mengerti apa maksudmu..”, balas Nadya sambil berfikir.
“Maaf
Nad, aku tidak bisa menjelaskan semuanya.. Aku harus pergi, kembali ke
kehidupanku yang abadi”, jawab Reza dengan lugas.
“Tunggu
Za.. Aku masih belum mengerti apa yang kamu katakan. Ku mohon jelaskan kepadaku
!”, jawab Nadya dengan rasa penasaran.
“Semua
jawabannya ada di surat yang telah ku tuliskan 2 hari sebelum kepergianku
menghadap illahi . Kamu bisa mendapatkannya di dekat halaman rumahmu, ku kubur
bersama kotak kecil dan bertuliskan namaku. Maaf Nad, aku harus kembali.. Aku
sayang kamu Nadya. Semoga kita bisa bertemu kembali di keabadian”, jawab Reza
dengan tersenyum.
“Zaa..
Ku mohon jangan pergii. Rezaaaaaaaaa..”, jawab Nadya dengan penuh tangisan.
Keesokan
harinya, aku mencari tempat di mana surat itu berada. Tak ada setengah jam, aku
menemukan kotak tersebut. Aku bergegas untuk membuka dan membacanya.
Namun
apalah daya, air mataku tak dapat ku bohongi, aku menangis. Aku harus kuat, aku
harus terus membacanya dan merenungkan isi surat yang dituliskan Reza untukku.
Aku percaya Reza, dia sudah tenang di alam sana dan aku harus bisa menerimanya
semua itu. Perjalananku masih panjang. Aku harus selalu ingat pesan Reza, bahwa
aku adalah bidadari. Bidadari yang selalu tersenyum, penyabar, dan berteguh
hati.
Sejak
peristiwa malam itu, membuatku tersadar akan arti cinta dan kasih
sesungguhnya.. Memang cinta itu mengandung pengertian mendalamnya rasa, dan
kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Namun walaupun tidak nyata, aku
percaya kasihmu dapat diwujudkan melalui bayangmu yang selalu ada untukku Za :).
---------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan
Dari cerpen di atas, dapat kita ambil kesimpulan yaitu :
---------------------------------------------------------------------------------
Kesimpulan
Dari cerpen di atas, dapat kita ambil kesimpulan yaitu :
- Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang kepada seseorang yang telah menarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.
- Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
- Relakan jiwa yang telah pergi. Simpan rasa cinta yang pernah ada di dalam hati, bukan mengikuti ego diri.
- Dapat menerima semua takdir yang telah digariskan Tuhan untuk kita, walau itu terasa berat sekalipun. Percayalah, segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Tuhan tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, karakter ataupun peristiwa.