1. Regulasi dan Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa
Teknologi
Informasi dominan dengan perwujudan kehidupan dunia maya, namun pengaruhnya
kepada kehidupan masyarakat seperti kehidupan nyata. Perdagangan atau bisnis
melalui dunia online sudah marak dilakukan, dan menjadi hal yang biasa.
Sama dengan perdagangan di kehidupan
nyata, perdagangan atau bisnis di dunia maya juga memerlukan regulasi dan prosedur
untuk melindungi merek, konsumen,
hukum dagang, dan mencegah praktek monopoli.
Yang dimaksud regulasi dalam bisnis dan
ilmu ekonomi adalah segala bentuk peraturan untuk mengendalikan perilaku bisnis
dalam bidang industri atau peraturan asosiasi perdagangan dan sebagainya. Sedangkan
prosedur adalah rangkaian
aktivitas, tugas-tugas, langkah-langkah, keputusan-keputusan,
perhitungan-perhitungan dan proses-proses, yang dijalankan melalui serangkaian
pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan, suatu produk atau
sebuah akibat.
Pada kehidupan
nyata pembeli dan penjual bertemu secara langsung sehingga meminimalisir
terjadinya penipuan, berbeda dengan bisnis di dunia maya yang kerap terjadi
penipuan. Oleh sebab itu, beberapa hal harus lebih diperhatikan saat membuat
regulasi bisnis di bidang teknologi informasi. Ditambah lagi bisnis dalam
bidang ini bukan melingkupi pasar lokal melainkan mancanegara, oleh sebab itu
diperlukan regulasi yang dapat diterapkan secara internasional. Agar dapat
melindungi penjual dan pembeli secara menyeluruh.
Selain bisnis
barang, sama seperti di kehidupan nyata, bisnis jasa juga dapat dilakukan
melalui media online atau bidang teknologi informasi. Jasa konsultan dan
developer pada kehidupan nyata juga merupakan bisnis di
bidang teknologi informasi.
Pada bisnis jasa, regulasi nya harus
lebih mendetail dan mencakup hal-hal yang rinci, karena pada beberapa kasus,
bisnis jasa tidak memiliki barang bukti untuk dilaporkan, dan terkadang
menggunakan asas percaya.
Sehingga berdasarkan orientasi di atas,
dapat dikatakan bahwa regulasi dan prosedur itu saling
melengkapi, jika regulasi adalah aturan-aturan yang mengendalikan perilaku
bisnis sedangkan prosedur adalah rangkaian langkah-langkah atau cara untuk mendapatkan
suatu hasil, baik itu pengadaan barang ataupun jasa dalam sebuah bisnis.
2. Sumber Informasi Tentang Penawaran atau Peluang Proyek TIK
A. Proses Mencari Informasi Peluang Usaha
Informasi
sangat penting dalam mencari peluang-peluang yang ingin kita ketahui sebagai
wahana keterbukaan kita kepada bermacam-macam berita yang ada di lingkungan.
Banyak informasi yang sering terabaikan, hal ini disebabkan oleh
kekurangmampuan kita dalam mengenali dan menggali peluang-peluang yang ada.
Banyak sumber untuk memperoleh informasi, dari mulai media cetak sampai pada
media elektronik.
Semakin
lengkap sumber-sumber informasi yang ada tentu semakin mempermudah kita untuk
memperoleh informasi mengenai peluang berbisnis. Kecanggihan teknologi dan
sumber informasi yang banyak sebagi contoh: majalah, koran, televisi, brosur,
pamflet, baligo, buku, internet, radio, dan lain-lain. Media-media informasi
itu harus kita manfaatkan secara maksimal agar manfaat yang ada mengarah kepada
kita sebagai pencari informasi terutama informasi peluang bisnis. Berikut
beberapa tips dalam mencari informasi peluang bisnis :
- Informasi tentang kepribadian dan kemampuan diri
- Peluang yang dapat diraih
- Kebutuhan dan keinginan konsumen
- Lingkungan yang dihadapi
- Situasi persaingan
- Dukungan dan trend kebijakan pemerintah
B. Tahapan Pengembangan Usaha
Tahapan – tahapan yang dilakukan
dalam proses pengembangan usaha yaitu :
- Ide Usaha
- Kelayakan (business plan)
- Implementasi (business process)
- Prestasi
C.
Sumber Ide
Usaha
Ide usaha dapat diperoleh dari
berbagai sumber di antaranya :
- Berdasarkan hobi
- Berdasarkan keahlian (contoh : latar belakang pendidikan)
- Merupakan usaha warisan
- Membuat inovasi baru
- Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
D. Faktor Utama Sebelum Memulai Usaha
Terdapat beberapa faktor utama
yang harus dipertimbangkan sebelum memulai usaha, yaitu :
- Faktor kelayakan pasar
- Faktor kesukaan
- Faktor keahlian atau familiaritas
- Faktor dana
- Faktor bahan baku
- Faktor sumber daya manusia dan teknologi
- Faktor kepribadian
3. Kebutuhan
Dokumen yang Tertuang Dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) atau TOR (Term of Reference) atau Bidding Document
Kerangka Acuan Kerja
atau Kerangka Acuan Kegiatan
yang disingkat KAK adalah
dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa,
mengapa, siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu
kegiatan. Dengan kata lain, KAK berisi uraian tentang
latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan hasil yang
diharapkan dari suatu kegiatan. KAK dalam bahasa Inggris adalah Term Of Reference
yang disingkat TOR.
KAK
merupakan gambaran umum dan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Negara/Lembaga. Dalam KAK tercakup
latar belakang, maksud dan tujuan, indikator keluaran dan keluaran, cara
pelaksanaan kegiatan, pelaksana dan penanggung jawab kegiatan, jadwal kegiatan,
dan biaya kegiatan.
Penjelasan Rencana
Bisnis TIK yang Ingin Dijalankan
(Logo Perusahaan yang Akan Digunakan)
1.
Rencana Bisnis
Jasa Pembuatan dan Pengembangan
Aplikasi Game Digital (Digital Games
Developer).
2.
Gambaran Umum
Sesuai pada
poin 1 di atas, bisnis yang akan saya jalankan yaitu jasa pembuatan dan
pengembangan aplikasi game digital. Saya ingin menjadi seseorang yang merintis berdirinya
perusahaan atau game developer ini. Saya berimpian untuk memberi nama
perusahaan ini dengan nama “HexaGame
Development”. Alasan memilih menggunakan kata ‘Hexa’ yaitu karena kata ‘Hexa’
itu sendiri diambil dari nama lain angka enam (6) yang bermakna kesuksesan.
Jadi diharapkan dengan memilih nama ini kesuksesan dapat selalu bersama
perusahaan ini setiap saat.
Perusahaan
yang akan saya jalankan terdiri dari 2 jasa, yaitu pembuatan dan pengembangan. Adapun
yang dimaksud dengan pembuatan tersebut yaitu membuat game-game kreatif dan
memproduksinya kepada target konsumen menggunakan strategi promosi melalui
media internet yaitu Google Play Store dan Apple App Store untuk game berbasis
mobile dan didistribusikan ke toko PC game / software dalam bentuk kepingan CD
untuk game berbasis desktop. Sedangkan yang dimaksud pengembangan yaitu aplikasi
game dibuat berdasarkan permintaan dari konsumen atau developer lain yang membutuhkan
partner dalam menyelesaikan proyeknya.
Untuk
masalah regulasi dan prosedurnya, saya masih menganalisanya karena setahu saya memang
regulasi untuk industri game di Indonesia masih lemah. Tetapi yang terpenting
langkah utama saya yang harus dijalankan terlebih dahulu adalah meningkatkan
skill programming, skill desain UI (User Interface) dan UX (User Experience)
serta mencari beberapa rekan untuk ikut bergabung ke HexaGame Development.
Berikut
rincian lebih lengkapnya mengenai rencana bisnis saya yang ditulis berdasarkan
format KAK
(Kerangka Acuan Kerja) :
1.
|
Latar Belakang
|
Jumlah
konsumen yang memainkan game di telepon selular dan gadget terus meningkat. Peminatnya
bukan hanya konsumen dalam negeri, melainkan pengguna telepon pintar dan gadget di seluruh dunia. Tingginya
permintaan konsumen dan luasnya pangsa pasar tersebut melahirkan peluang
bisnis yang potensial.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
2.
|
Maksud dan Tujuan
|
·
Maksud
Maksud
dari pengadaan jasa ini adalah dalam rangka pemenuhan pembuatan aplikasi game
berbasis Mobile (Android,iOs) dan Dekstop.
·
Tujuan
Tersedianya
jasa pembuatan aplikasi game untuk diproduksikan dan jasa pengembangan
aplikasi game yang sesuai dengan keinginan pengguna jasa.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
3.
|
Ruang Lingkup Perkerjaan Pengadaan Jasa
|
Adapun
ruang lingkup pengadaan jasa pembuatan game yang di mana secara teknis
lingkup kegiatan ini meliputi:
a.
Perancangan Aplikasi
Tahap
awal dalam pembuatan aplikasi adalah penyusunan dan perancangan aplikasi.
b.
Pembuatan Aplikasi Mobile / Desktop
c.
Pembuatan Desain Interface Aplikasi
Mobile
Dalam
tahap ini developer akan melakukan pendesainan untuk tampilan dari aplikasi.
d.
Implementasi dan Uji Coba Aplikasi
Dalam
tahap ini implementasi dilakukan dan uji coba dilakuan sebagi tahap akhir
dari pekerjaan dalam pengadaan jasa ini.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
4.
|
Keluaran
|
Aplikasi game berbasis Mobile atau PC
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
5.
|
Tempat Penyediaan Pengadaan Jasa
|
Setiabudi, Jakarta
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
6.
|
Peralatan dan Material dari Pengadaan Jasa
|
Peralatan pekerjaan yang dibutuhkan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
7.
|
Biaya
|
·
Android
Android
yang bisa dikatakan sebagai platform open source merupakan sistem operasi
yang dilirik oleh para developer mobile.
b.
·
iOS
Meskipun developer platform buatan Apple ini juga sudah
banyak, tapi jika kita kalkulasikan pendanaan untuk sebuah aplikasi iOS
ternyata cukup mahal. Belum lagi saat pendaftaran di Market Apple yang juga
membutuhkan dana sekitar 99 US$ per Tahun.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
8.
|
Jangka Waktu Penyelesaian
|
Setiap 2 bulan sekali untuk produksi pembuatan
game dan berdasarkan kesepakatan dengan pengguna jasa untuk pengembangan
game.
|
Komentar :
Prospek bisnis penyedia jasa pembuatan game
digital memang sangat menjanjikan di masa sekarang ini, hal itu terbukti dari tingginya
permintaan konsumen dan luasnya pangsa pasar. Namun, yang menjadi
permasalahannya adalah bisnis ini benar-benar membutuhkan keahlian dalam programming
untuk dapat mengolah script sebaik mungkin agar terciptanya game yang unik dan mampu
bersaing dengan game yang lain. Selain itu masalah lain yaitu dalam menjalankan
bisnis ini pastinya tidak bisa ditangani oleh seseorang saja, perlunya sumber
daya manusia (SDM) lain yang unggul dan berorientasi pada bidang IT.
Meingingat semakin menjamurnya para developer
game, membuat peluang bisnis ini benar-benar memiliki pesaing yang sangat
banyak. Tetapi kembali lagi ke harga yang ditawarkan dalam pembuatan produk dan
cara pemasarannya. Salah satu keuntungannya yaitu berbisnis ini tidak
memerlukan modal yang besar karena hanya memanfaatkan software gratis jika memang
ada atau menggunakan software berbayar jika ketidakadanya software gratis
tersebut. Hanya bermodal membeli lisensi, software tersebut dapat dipakai untuk
jangka waktu yang lama asal software tersebut tidak rusak atau terkena virus.
Namun sayangnya dari sisi regulasi industri game tanah
air masih lemah. Pemerintah masih terus mengidentifikasi untuk membuat
terobosan-terobosan baru agar games lokal yang dihasilkan para developer mampu
bersaing dan bisa memasarkannya secara internasional. Oleh karena itu perlu
ditekankan mengenai aturan menjalankan usaha industri game dalam
perundang-undangan yang menyangkut proses legalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar